Berjalan lebih lambat
Pembatasan kecepatan pada kereta LRT resmi diputuskan oleh manajemen LRT Jabodebek.
Adapun keputusan itu diambil untuk mengurangi gaya gesek antara roda dan rel kereta.
FYI, gesekan pada kecepatan maksimal membuat roda kereta cepat aus.
Dengan demikian, kereta LRT Jabodebek sekarang berjalan 50 persen lebih lambat dari biasanya.
Dilakukan pada beberapa titik
Kuswardojo, Manajer Humas LRT Jabodebek mengakui waktu perjalanan antar stasiun jadi semakin lama.
Meski demikian, pembatasan kecepatan ini hanya diterapkan dibeberpa titik, yaitu Stasiun Kampung Rambutan-TMII, Stasiun TMII-Cawang, Stasiun Dukuh Atas-Setiabudi, Stasiun Kuningan-Pancoran, dan Stasiun Halim-Cawang.
Kekeringan di Sungai Amazon ‘Cetak Rekor’, Terparah Selama Seabad!
Upaya kurangi gesekan
Selain pembatasan kecepatan, manajemen LRT Jabodebek juga menciptakan alat semacam semprotan oli otomatis dengan harapan dapat mengurangi gesekan antara roda dan rel, sehingga mencegah roda kereta cepat aus.
Masuk bengkel
Terkait kendala itu, saat ini hanya ada 9 rangkaian kereta yang beroperasi karena yang lain sedang masuk bengkel.
“Saat keausan roda LRT sudah sekitar 5 milimeter-6 milimeter, itu akan kami tarik dari operasional dan dilakukan pembubutan. Karena kalau tidak dilakukan, kereta berpotensi anjlok,” tambahnya.
“Kami memohon maaf atas kondisi yang terjadi saat ini yang menyebabkan ketidaknyamanan penumpang,” imbuh Kus.
Top image via ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
—
Let us know your thoughts!
-
TikTok Shop Bisa Beroperasi Lagi, Ini Syarat Dari Pemerintah Indonesia
-
Riset: Gen Z Gak Masalah Digaji Kecil, yang Penting Bisa WFA dan Mental Sehat
-
WhatsApp Mungkinkan Pengguna ‘Tukar Akun’ Pada 1 Device